Bulan: November 2024

Kelurahan Wonokoyo Gelar Pelatihan Batik Shibori untuk Penyandang Disabilitas

Dalam upaya mengembangkan keterampilan dan minat wirausaha bagi penyandang disabilitas, Kelurahan Wonokoyo menyelenggarakan Pelatihan Batik Shibori di Aula Kelurahan Wonokoyo pada Kamis, 16 November 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan bekal keterampilan kepada penyandang disabilitas dan keluarganya agar dapat mandiri secara ekonomi melalui usaha berbasis kearifan lokal. Pelatihan ini juga merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di Kelurahan Wonokoyo.

Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Lurah Wonokoyo, Bagus Vavan Setiawan, S.T., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mendukung kemandirian penyandang disabilitas. Menurut beliau, penguasaan keterampilan seperti membatik bukan hanya membuka peluang usaha, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya lokal. Hal ini sejalan dengan semangat Kelurahan Wonokoyo untuk terus mendorong inklusivitas dan kesejahteraan masyarakat tanpa diskriminasi.

Dalam pelatihan tersebut, Fikrah Ryanda Saputra dari Hamparan Rintik Batik Kota Malang berbagi ilmu dan pengalaman seputar teknik dasar hingga lanjutan dalam membuat Batik Shibori. Peserta diajarkan bagaimana menciptakan pola-pola unik menggunakan teknik lipat, ikat, dan celup yang menjadi ciri khas Batik Shibori. Selain itu, Fikrah juga memberikan wawasan tentang bagaimana memasarkan produk batik secara kreatif agar dapat bersaing di pasar lokal maupun nasional.

Melalui pelatihan ini, diharapkan terbuka peluang wirausaha yang menjanjikan bagi penyandang disabilitas dan keluarganya. Lebih dari itu, pelatihan ini juga menjadi langkah nyata dalam melestarikan budaya batik, khususnya motif topeng malangan yang menjadi ikon budaya Kota Malang. Dengan kolaborasi antara pemerintah kelurahan, pengrajin batik, dan masyarakat, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang lebih mandiri, kreatif, dan peduli terhadap pelestarian budaya lokal.

Dukung Pencegahan Stunting : Kelurahan Gading Kasri Hadirkan Rumah Pelita dan Gerus Stunting

Dalam rangka mendukung kesehatan masyarakat, Kelurahan Gading Kasri bersama Puskesmas Bareng memperkenalkan dua inovasi untuk penanganan stunting: Rumah Pelita (Rumah Perbaikan Gizi Balita) dan Gerus Stunting (Gerakan Seribu Rupiah untuk Penanganan Stunting). Program ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya bersama untuk menekan angka stunting di wilayah Gading Kasri, sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Rumah Pelita berfungsi sebagai pusat layanan gizi balita yang menyediakan berbagai fasilitas dan pendampingan bagi keluarga dengan anak-anak yang berisiko mengalami stunting. Di tempat ini, orang tua dapat menerima edukasi tentang pentingnya asupan gizi seimbang, konsultasi dengan tenaga kesehatan, hingga pemantauan berat dan tinggi badan balita secara berkala. Program ini juga menargetkan peningkatan pemahaman keluarga terhadap pola makan sehat serta pengelolaan makanan lokal bergizi tinggi yang terjangkau.

Sementara itu, Gerus Stunting menggerakkan masyarakat untuk bersama-sama menyumbangkan seribu rupiah per hari sebagai bentuk kepedulian terhadap penanganan stunting. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung kegiatan gizi, seperti penyediaan makanan tambahan bergizi untuk balita, perbaikan sanitasi, hingga pemberdayaan keluarga. Gerakan ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi finansial, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan sinergi dari berbagai pihak.

Dengan dukungan penuh dari Kecamatan, TP PKK Kelurahan, kader kesehatan, serta masyarakat Gading Kasri, kedua inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam menekan angka stunting di wilayah tersebut. Selain itu, program ini diharapkan mampu menciptakan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan produktif, sekaligus memberikan inspirasi bagi kelurahan lain di Kota Malang untuk mengadopsi langkah serupa dalam mengatasi permasalahan stunting.

Wujudkan Pemilih Cerdas : Kelurahan Penanggungan Gelar Sosialisasi Pilkada

Dalam rangka memberikan pemahaman tentang Pilkada 2024, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Penanggungan menggelar Sosialisasi Pilkada selama dua hari untuk komunitas, kelompok keagamaan, pemuda, dan pemilih pemula di aula kantor Kelurahan Penanggungan, pada hari Sabtu hingga Minggu (26-27/10/2024). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PPS untuk memastikan informasi mengenai Pilkada 2024 dapat tersebar secara luas dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok yang memiliki peran penting dalam kehidupan bermasyarakat.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat dan terpercaya mengenai proses, tahapan, serta pentingnya Pilkada 2024. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mengedukasi masyarakat mengenai tanggung jawab mereka sebagai warga negara dalam menjaga keberlangsungan demokrasi. Dengan mengetahui pentingnya peran suara mereka, masyarakat diharapkan dapat lebih memahami bagaimana setiap keputusan yang mereka buat dalam Pilkada akan memengaruhi masa depan daerahnya.

Selain memberikan pemahaman teknis tentang Pilkada, acara ini juga berfokus pada upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya berpartisipasi secara aktif. Para narasumber menjelaskan berbagai manfaat dari partisipasi pemilu yang tinggi, seperti meningkatnya legitimasi pemimpin terpilih dan penguatan prinsip-prinsip demokrasi. Dalam sesi diskusi, masyarakat juga diajak untuk berbagi pandangan mereka terkait kendala atau hambatan yang selama ini membuat partisipasi Pilkada cenderung rendah, seperti kurangnya informasi, rasa apatis, atau kekhawatiran terhadap integritas pemilu.

Dengan adanya kegiatan ini, PPS berharap partisipasi masyarakat dapat meningkat secara signifikan. Khususnya bagi pemilih pemula dan kelompok pemuda, sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan mereka pada pentingnya keterlibatan politik. Semakin banyak masyarakat yang memahami hak dan kewajiban mereka dalam Pilkada, diharapkan angka golput dapat ditekan, dan Pilkada 2024 dapat berlangsung secara sukses dengan tingkat partisipasi yang tinggi. Hal ini tentu saja menjadi kunci dalam mewujudkan demokrasi yang sehat dan berkelanjutan.