Kamis, 15 januari 2015, Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi Kota Malang selaku pembina Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang berada di Kota Malang mengundang masing-masing Anggota KIM Kota Malang untuk menghadiri acara Evaluasi Program Kerja Tahun 2014 dan Rencana Program Kerja 2015 yang di selenggarakan secara bergantian dari KIM satu ke KIM lainnya dan untuk pertama kali dari hasil keputusan rapat di Ponorogo KIM Tlogomas yang bersedia untuk dikunjungi ke kantornya yang bertepatan di Kelurahan Tlogomas Kec Lowokwaru Jl.Raya Tlogomas No. 56 Malang.
Kamis /11 Des 2014, Dinas Kominfo Kota Malang Bidang SKDI dan Ketua KIM Kota Malang yang di pipin Bapak Bambang Nugroho berkunjung ke Dinas Perhubungan Kab. Ponorogo untuk belajar bagaimana cara pembinaan KIM yang selama ini dilakukan di Kab. Ponorogo sehingga sering meraih prestasi khususnya untuk penyebarluasan informasi.
Untuk mengawali pembicaraan pertama langsung disambut oleh Bapak Winarko Arif Cahyono selaku Kepala PLT menyampaikan jumlah KIM yang ada di Kab. Ponorogo sebanyak 49 KIM dari 21 Kecamatan dan 57 Kelurahan yang ada di Ponorogo dan rencana yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 untuk membangun kantor imigrasi. Read More
Jumat /14 Nop 2014, Rombongan dari Dinas Kominfo dan KIM Kota malang tiba di Kota Bandung dengan tujuan berkunjung ke KIM Babagan Surabaya yang berada di Kecamatan Kiara Kota Bandung, walaupun hujan sangat deras namun itu semua tidak menurunkan semangat rombongan dari Kota Malang maupun tuan rumah untuk mengikuti acara mulai awal sampai akhir. Diawali dengan pembukaan yang diwakili oleh Kabid Desiminasi Informasi Dinas Kominfo Kota Bandung yang menyampaikan jumlah KIM yang ada di Kota Bandung sebanyak 131 dari 157 Kelurahan, dan langsung di sambut positif dengan Bapak Bambang Nugroho karena dibandingkan dengan dengan KIM yang ada di Kota Malang dengan jumlah 10 KIM dari 57 Kelurahan yang ada di Kota Malang . Beliau membayangkan misalkan jumlah KIM dan Kelurahan yang ada di Kota Malang sebanyak yang ada di Kota Bandung , maka desiminasi Program Pemerintah Kota Malang akan sangat mudah dan cepat di akses oleh masyarakat. Seperti yang sudah ada di Kota Bandung salah satunya adalah KIM Babagan Surabaya yang berpartisipasi sangat tinggi untuk mendukung kesuksesan KIM, setelah itu dilanjutkan sambutan dari bapak sekcam yang menjelaskan asal usul dari kata Babagan Surabaya yang kita membayangkan “kenapa kok di namakan Babakan Surabaya” dan ternyata asal usul babagan Surabaya dari pengembangan Kelurahan Babagan Sari dan kebetulan yang mengawali kegiatan di Kelurahan Surabaya adalah orang Surabaya.
Dengan padatnya penduduk dan kurang sadarnya masyarakat terutama dalam persoalan sampah menjadi arahan kegiatan KIM untuk memcahkan masalah karena sering terjadinya banjir dan pemandangan yang kurang enak di pandang terutama di bantaran sungan Cidurian yang akhirnya KIM Babagan Surabaya dan penduduk sekitar bantaran sungai turun ke sungan untuk bersama sama membersihkan sampah yang sudah berlangsung 2 Tahun ini, sehingga terwujudlah lingkungan bantaran sungai yang bebas dari sampah. Inilah yang kemudian menjadikan Bapak Yos Hartiman mendapatkan penghargaan lingkungan dari Presiden Republik Indonesia di tahun 2014 sebagai pelopor pembangunan lingkungan.
Kamis /13 Nop 2014, Rombongan dari Dinas dan KIM Kota Malang yang di ketuai Bapak Bambang Nugroho selaku Kabid SKDI dan juga sebagai pembina KIM Kota Malang mengunjungi kantor kementrian KOMINFO Jakarta, setelah tiba di kantor Kementrian KOMINFO yang bisa dibilang tidak sederhana disana disambut sangat baik, dan dilanjutkan dengan pembicaraan yang dibuka oleh Ibu Sukatmi selaku Direktorat Kemitraan Komunikasi yang mendampingi Bapak Dedet Surya Nandika selaku Direktorat Jendral Kemitraan dan Komunikasi Kementrian KOMINFO. Yang menyampaikan Peraturan Mentri (PERMEN) Kominfo no 17 Tahun 2010 Tusi Direktorat Kemitraan dan Komunikasi yang berisi tentang tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standart, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kemitraan komunikasi dengan Pemerintah dan Lembaga Negara, Media, Dunia Usaha, Organisasi Kemasyarakatan dan Profesi. Setelah pemaparan selesai Bapak Bambang Nugroho menyampaikan bahwa apasaja yang sudah dilakukan KIM Kota Malang sudah memenuhi syarat-syarat yang ada pada PERMEN yang barusaja dijelaskan Bapak Dedet Surya Nandika sehingga KIM Kota Malang mendapat pujian langsung oleh beliau dan disemangati oleh ibu Sukatmi, dengan pernyataan bahwa KIM Kota Malang sudah masuk dalam kategori advance.
Tetapi pujian itu tidak membuat KIM Kota malang untuk berpuas diri seperti apa yang disampaikan Ibu Titin ketua KIM Lestari dari Kelurahan Tunjungsekar dan Bapak Aryo ketua KIM Bijak dari Kelurahan Bandungrejosari bahwa masih banyak yang harus dikembangkan pada masing-masing KIM yang ada di Kota Malang salah satunya adalah buku sukses stori yang akan diterbitkan oleh Kementrian Kominfo. Untuk itu semua bentuk appresiasi dari kunjungan KIM Kota Malang ini akan mempermudah Kementrian Kominfo untuk membangun kerjasama, bersinergi serta harmonis dalam desiminasi kebijakan publik, dan pesan terakhir dari Bapak Dedet INGAT KIM INGAT KOMINFO.Setelah pembicaraan selesai dilanjutkan dengan pemberian cinderamata yang diwakili oleh Ir Bambang Nugroho.
Sabtu (08/11), Kelompok Seni Pertunjukan Rakyat Sambiwara binaan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang sukses mengadakan Pagelaran Pertunjukan Rakyat “Ludruk” di Mall Olympic Garden (MOG). Pagelaran ludruk dengan tema Pembinaan Ummat Peduli Wong Cilik dengan judul “KUNCARANINGRAT BERTEKAD BULAT” ini disaksikan oleh banyak pengunjung baik itu dari Dinas, Masyarakat Kota Malang maupun dari kalangan Seniman. Respon dari masyarakat Kota Malang sangat luar biasa, terlihat saat mereka berduyun-duyun datang untuk menyaksikan ludruk yang dimainkan oleh pejabat, ulama, maupun para seniman Kota Malang. Banyaknya penonton yang datang menyaksikan hingga melebihi kapasitas kursi yang telah disediakan oleh panitia.
Kadipaten KUNCARANINGRAT yang diperankan oleh Kepala DKP Kota Malang, Drs. Wasto,SH, MH, dipimpin seorang adipati yang masih baru (R. Adipati Kyantan Muhammad), namun sangat arif dan bijak. Akan tetapi ada sekelompok masyarakat yang tidak puas dengan kebijakannya karena merasa dirugikan. Maka mereka menghasut masyarakat yang lain dengan memunculkan isyu Ketidakadilan, Arogan, SARA. Maka sekelompok masyarakat tersebut mengacau dan mengadu domba sesama warga hingga terjadi perkelaian antar warga. Untuk dapat dilerai oleh punggawa Adipati yang bijak.
Adipati dalam sidang kadipaten menerima usulan patih (tangan kanan Adipati) untuk menyamar menjadi masyarakat desa dan turun ke desa hendak mendengarkan keluhan masyarakat. Kemudian mendatangi rumah warga yang miskin ingin mendapat informasi mengenai keluhan warga desa. Ternyata sebagian besar masyarakat sangat gelisah dengan adanya kekacauan tersebut yang menyalahkan kepemimpinan dan kebijakan Adipati. Sebagian besar masyarakat berpihak pada Adipati. Kemudian Adipati melanjutkan perjalanannya.
Di tengah jalan terjadi ketegangan antar masyarakat dua kubu. Selagi hendak berkelai dipisah oleh murid/santri Sunan Kalijaga yang diperankan oleh Ust Muhammad Fadil Kemudian diajak mencari keadilan kepada Kanjeng Sunan Kalijaga.
Di Pesantren Sunan Kalijaga bersama Adipati hendak mejang santri-santrinya, kemudian datang para masyarakat dua kubu. Lalu Kanjeng Sunan memberikan petuah/ceramah mengenai Pembinaan ummat Peduli wong cilik. setelah itu Adipati menyampaikan programnya yang benar-benar menyentuh wong cilik, hingga orang-orang yang mengacau tadi bersama-sama menangis terharu dan berangkulan dengan saling memaafkan serta sungkem pada Kanjeng Sunan dan Adipati.
Sutradara pertunjukkan rakyat ini, Soerjo Wido Minarto mengatakan, alur cerita dari kisah tersebut memang menggambarkan kondisi di Kota Malang sesungguhnya. Pria yang akrab disapa Cak Wido ini, menyebut, ada pesan dibalik ceritanya. “Pesannya, bahwa setiap kebijakan pemerintah pasti mendapat gonjangan. Pasti ada pro dan kontra,” jelasnya.
Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Tri Widiyani, berkata sengaja menyelenggarakan pertunjukkan ini untuk melestarikan budaya tradisional khas Jawa Timur. “Sekaligus, untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, kalau perlu adanya kesatuan antara pemimpin, ulama dan masyarakat untuk membangun Malang Sebagai Kota yang Bermartabat,” pungkasnya. (Feb)
Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang melalui binaannya Kelompok Seni SAMBIWARA akan mempersembahkan pertunjukan rakyat (Pertura) Ludruk Kontemporer dengan tema Pembinaan Umat Peduli Wong Cilik dengan judul “KUNCARANINGRAT BERTEKAD BULAT”.
yang diperankan Oleh :
Drs. Wasto,S.H.,M.H. (Kadis Kebersihan & Pertamanan) Sebagai Adipati Kyantan Muhammad
Ust Muhammad Fadil (Finalis Dai Muda ANTV/ PP.Bahrul Maghfiroh) Sebagai Sunan Kalijaga
Sugeng Irawan (Ketua PWI Malang Raya) Sebagai Tumenggung Bambang Subroto
Pertunjukan tersebut akan dilaksanakan di Pusat Perbelanjaan MOG (Malang Olympic Garden) pada hari Sabtu Tanggal 08 Nopember 2014 Pukul 18.00 WIB.
Menjalin hubungan dengan media massa sangatlah mudah, kuncinya hanya jangan sekali-kali mencoba untuk menipu atau memberikan informasi yang tidak benar kepada wartawan. Karena cepat atau lambat justru akan bisa merusak kredibilitas instansi atau lembaga itu sendiri.
Hal itu diungkapkan Mahbub Junaidi, salah satu narasumber dalam kegiatan Kemitraan Media Massa ‘Keterbukaan Informasi Publik’ yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang di Hotel Trio Indah 2, Kota Malang, Kamis (23/10).
Mahbub yang merupakan anggota Komisi Informasi Provinsi (KIP) Jawa Timur mengatakan jangan berpikir media akan mengutip mentah-mentah informasi yang ada. Wartawan pasti akan mengecek kebenaran dengan membandingkan informasi dari sumber-sumber lain.
“Informasi yang disampaikan ke publik sebaiknya melalui satu pintu, bisa menunjuk atau mengangkat seorang juru bicara yang lazim disebut sebagai humas,” jelas Mahbub, Kamis (23/10).
Jangan pernah menganggap media sebagai musuh, harus diupayakan sebagai mitra atau partner dalam kegiatan instansi/lembaga sehingga terjalin hubungan yang sinergis dan saling menguntungkan. “Kembangkan hubungan salin menguntungkan, anda butuh publikasi dan wartawan perlu informasi,” terang Mahbub.
Mahbub menambahkan, yang perlu dilakukan adalah memberi informasi, mewadahi, dan selanjutnya biarkan wartawan yang mengambil sikap sesuai dengan tugas yang diambil. Dimana dalam menjalin hubungan dengan media bisa dibangun melalui dua bentuk relasi yakni relasi tugas dan relasi pribadi.
Di era Teknologi Informasi (TI) saat ini, peran media massa sangat penting hampir di semua aspek kehidupan manusia. Sebagai sarana komunikasi dan penyaji informasi memanfaatkan media massa untuk beragam kepentingan.
Secara sederhana media massa bisa dibagi tiga yaitu media cetak (koran, majalah, buletin, tabloid), media elektronik seperti televisi dan radio, dan yang terakhir media massa internet (online media, cyber media) yaitu media massa yang bisa kita temukan di internet. (cah/yon)
Membangun kerjasama yang harmonis dengan media massa di Kota Malang dalam rangka penyebarluasan informasi publik, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Malang kembali membuat gebrakan. Bersama dengan Forum Pembina Umat (FPU), Insan Media, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Diskominfo menggelar kegiatan Kemitraan Media Massa ‘Keterbukaan Informasi Publik’ di Hotel Trio Indah 2, Kamis (23/10).
Dalam kegiatan kali ini ditandangani nota kesepahaman (MoU, Memorandum of Understanding, red) antara Diskominfo Kota Malang, PWI dan FPU untuk bersama menggelorakan keterbukaan informasi publik. Dari Dinas Kominfo diwakili oleh Kepala Dinas Kominfo Dra. Tri Widyani P., M.Si, dari FPU diwakili Luqman Al-Karim (Gus Lukman) dan dari PWI diwakili Ketua PWI Sugeng Irawan.
Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi (SKDI) Diskominfo Kota Malang, Ir. Bambang Nugroho, MT mengatakan senang bisa menggelar kegiatan yang juga bisa menjadi ajang silaturahmi. Lebih senang lagi selain dihadiri peserta dari insan media, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), dan FPU, kegiatan ini juga dihadiri oleh tamu dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang sedang melakukan studi banding.
“Adanya kegiatan ini adalah tindak lanjut dari kegiatan dua bulan lalu dimana Kota Malang sudah sangat terbuka dalam informasi pelayanan publik sebagaimana yang diinginkan masyarakat,” jelas Bambang, Kamis (23/10).
Di lain sisi, Ketua PWI Malang Raya Sugeng Irawan mengakui acara seperti sangat bagus karena bisa menjadi media yang efektif untuk mengnyinergikan kegiatan di pemerintahan Kota Malang, media, dan masyarakat. Kalau selama ini masih sering terdengar sulitnya untuk mengakses informasi dari pemerintahan, sekarang tidak lagi.
“Adanya kegiatan ini sangat bagus untuk menjembatani adanya kesenjangan yang selama ini terjadi dalam informasi publik,” tegas Irawan.
Sementara itu, Luqman Al-Karim atau biasa dipanggil Gus Lukman mengatakan semua yang hadir di kegiatan Dinas Kominfo ini adalah warga negara Indonesia yang cinta tanah air. Dimana kecintaan terhadap negara dalam tuntunan Islam merupakan sebagian dari iman.
“Seharusnya keterbukaan media massa dan kerjasama seperti ini sudah harus seperti salat yang wajib hukumnya dilakukan setiap hari. Tidak hanya sekali-sekali saja dalam beberapa bulan sekali,” ujar Gus Lukman.
Gus Lukman menambahkan, membangun masyarakat tidak bisa hanya dengan pertemuan sekali atau dua kali, harus ada gerakan pendidikan yang berkesinambungan. Diantara kegiatan itu adalah seperti apa yang dilakukan Dinas Kominfo Kota Malang saat ini. (cah/yon)
Rabu 22/10/2014, Dinas komunikasi dan informatika (KOMINFO )Kota Malang kedatangan tamu rombongan dari Sulawesi Barat yang di ketuai oleh Bapak Nasrun yang menjabat sebagai Staf Ahli Provinsi Sulawesi Barat dengan jumlah kurang lebih 35 Orang yang berdomisili dari Kota maupun dari Kabupaten Sulawesi Barat dengan maksud kunjungan kegiatan Pengkajian dan Penelitian untuk mendorong dan berkembangnya KIM secara mandiri , serta dapat mengimplementasikan hasil kegiatan tersebut di Provinsi Sulawesi Barat.
Dari Kominfo Malang diwakili oleh Ibu Kepala Dinas Dra. Tri Widyani P.MSi dan Kabid SKDI Bapak Bambang Nugroho .MT dan Dari Sulawesi diwakili Bapak Nasrun Staf Ahli dan Kabid Kominfo Sulawesi Barat.
Kemudian acara kunjungan dibuka oleh ibu Dra. Tri Widyani P.Msi selaku Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, yang memberikan penjelasan mengenai gambaran secara umum keberadaan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang tentang program – program Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang yang sudah dilaksanakan, maupun program – program yang akan dilaksanakan kedepannya, Kemudian sambutan dari Bapak staf ahli yang memperkenalkan masing masing rombongan dari kota maupun kabupaten Sulawesi Barat, dan dilanjutkan dengan saling tukar menukar cinderamata oleh Ibu Yani dan Bapak Staf Ahli
setelah itu dilanjutkan oleh Bapak Bambang Nugroho .MT yang memberikan materi tentang KIM Berbasis Potensi Wilayan yang sudah dilaksanakan olek KIM yang ada di Kota malang, setelah pemberian materi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab mengenai program – program yang mungkin bisa diterapkan di Daerah Sulawesi Barat.(Feb)