Category Archive : WORO-WORO

PEMBUKAAN PEKAN KIM VIII

pd

pembukaan Pekan KIM VIII

Nganjuk, senin (20/15) Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo memukul kentongan untuk mengisyaratkan Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) resmi kembali digelar. Kabupaten Nganjuk kali ini menjadi tuan rumah dalam agenda kegiatan dua tahunan ini. Pekan KIM ke-VII ini mengusung perkembangan KIM yang telah berbasis TIK.

 Kim Kota Malang pun berpartisipasi baik dengan kegiatan ini. Dalam pameran stan yang digelar di GOR Bung Karno Nganjuk, Kim Kota Malang menyuguhkan produk yang didominasi dengan produk informasi dan produk TIK dibandingkan dengan produk ekonomi.

Hal tersebut sejalan dengan semangat yang diusung dalam Pekan KIM ke VIII ini dimana setiap KIM diharapkan menampilkan 60 persen aplikasi dan 40 persen sisanya merupakan produk unggulan.

Di dalam stan KIM Kota Malang dengan nomor urut 26, disuguhkan beberapa aplikasi yang merupakan produk TIK. Diantaranya terdapat PINA yang merupakan aplikasi permainan interaktif yang diperuntukkan untuk anak autis. Aplikasi ini merupakan produk yang dihasilkan oleh mahasiswa Poltekom Malang.

Tak hanya itu juga terdapat KWIKKU.com yang merupakan aplikasi media sosial hasil karya mahasiswa UIN. Ada pula APBUJA (Aplikasi Penyelamat Budaya Jawa) yang juga hasil karya dari mahasiswa Poltekom.

Sedangkan untuk produk ekonomi yang dibawa merupakan beberapa produk unggulan yang dimiliki oleh KIM yang ada di Kota Malang. Diantaranya kripik tempe, empok, kripik buah, dan tas rajut yang merupakan produk dari KIM Purwoagung. Adapula Sprei dan tempat pensil yang merupakan hasil UKM dari KIM Tlogomas.

Aplikasi Pepak Digital Karya Mahasiswa STIKI

Aplikasi sinau jawa merupakan aplikasi yang dibuat untuk sistem pembelajaran bahasa Jawa melalui media internet untuk siswa SD. Kegiatan belajar mengajar saat ini tidak luput dari komputer.

Selanjutnya >>

 

Aplikasi APBUJA Politeknik Kota Malang

Aplikasi Penyelamatan Budaya Jawa (APBUJA) merupakan aplikasi yang dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan budaya yang ada di Jawa khususnya.

Selanjutnya >>

APA YANG HARUS DIKETAHUI TENTANG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

mea

Di akhir tahun 2015 ini, Indonesia bersama dengan kesembilan negara ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) / ASEAN Economic Community (AEC).

Menurut rencana ASEAN Community baru akan terbentuk di tahun 2020. Akan tetapi dari hasil KTT ke-12, disepakati pembentukan komunitas ASEAN dari tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015.  Dengan demikian di tahun 2015, ASEAN akan ber-integrasi menjadi sebuah organisasi kawasan yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan (satu visi, satu identitas, satu komunitas), mendorong terciptanya kekompakan, kesamaan visi satu tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.

Dasar terbentuknya Komunitas ASEAN 2015 ditopang oleh 3 (tiga) pilar utama :

  1. Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN
  2. Komunitas Ekonomi ASEAN
  3. Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN

Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Bagaimana KIM Kota Malang mengantisipasi MEA ?

Sebelum itu, ada baiknya mengetahui apa yang bisa dilakukan para KIM yang ada di kota Malang dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN ini?

  1. Prosedur Bea Cukai Lebih Sederhana

Menurut Staf Direktorat Kerja Sama ASEAN Kementerian Perdagangan, Astari Wirastuti (Tari), Masyarakat Ekonomi ASEAN akan memiliki sistem yang dapat memantau pergerakan barang dalam perjalanannya ke negara-negara ASEAN. Tidak hanya itu, izin barang ekspor pun akan lebih cepat. Ini akan menghemat waktu dan biaya ekspor.

  1. Adanya Sistem Self-Certification

Ini adalah sistem yang memungkinkan pengekspor menyatakan keaslian produk mereka sendiri dan menikmati tarif preferensial di bawah skema ASEAN-FTA (Free Trade Area). Tanggung jawab utama dari sertifikasi asal dilakukan oleh perusahaan yang ikut berpartisipasi dengan menyertakan faktur komersial dokumen seperti tagihan, delivery order, atau packaging list.

Fungsinya adalah memudahkan pebisnis dalam melakukan ekspansi ke negara-negara anggota ASEAN lainnya.

  1. Harmonisasi Standar Produk

Meski masih belum ditetapkan seperti apa standar dari masing-masing jenis produk, namun ASEAN akan memberlakukan sistem yang meminta masing-masing industri agar sesuai dengan standar kualitas mereka.

Hingga saat ini, terdapat 7 jenis produk yang menjadi prioritas mereka.

–          Produk karet

–          Obat tradisional

–          Kosmetik

–          Pariwisata

–          Sayur dan buah segar

–          Udang dan budidaya perikanan

–          Ternak

Selain ketiga hal di atas, Tari juga menjelaskan bahwa ia dan pemerintah akan mendukung program globalisasi UKM, seperti:

–          Mencari pasar baru di luar negeri

–          Promosi ekspor

–          Delegasi promosi perdagangan

–          Mendorong spesialisasi dalam memperluas pasar luar negeri

–          Mendukung pencapaian standar internasional

–          Mendukung pengembangan global brand

–          Memberi bantuan kepada UKM yang memiliki prospek baik untuk mengekspor produknya

“PR kita sekarang adalah mengubah image bahwa barang luar lebih bagus dari barang lokal,” papar Tari.

Ya, masih banyaknya anggapan tentang merek luar lebih berkualitas ketimbang produk lokal akan mempersulit pelaku UKM, padahal tidak sepenuhnya begitu.

Untuk itu, tiap KIM bisa membantu UKM untuk memperbaiki kualitas produknya agar semua konsumen bisa bangga dengan kualitasnya. KIM juga dirasa perlu untuk terus mengedukasi masyarakat agar cinta terhadap produk lokal, dan masyarakat juga perlu menghilangkan persepsi yang kerap menilai buruk merek lokal… (bagra)

Bersama Sanggar Sardulo Djojo Bertekad Menang di Festival Tingkat Propinsi

Sanggar “Sardulo Djojo” dari kecamatan Sukun keluar sebagai Penampil Terbaik I Festival Pertura (Pertunjukan Rakyat) Antar Kecamatan dalam acara menyambut dan memeriahkan HUT Kota Malang 101 yang digelar Diskominfo Kota Malang bersama FK Metra Bagra 9-11 April 2015. “Sanggar Sardulo Djoyo akan tergabung dalam FK Metra BAGRA untuk tampil dalam Festival Pertunjukan Rakyat pada Pekan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) VIII 2015,” kata Kepala Dinas Kominfo Kota Malang Zoelkifli Amrizal dalam siaran persnya, Sabtu.

Selanjutnya >>

Dialog Interaktif dan Penyerahan Hadiah Festival Pertura

mentriPuncak acara Festival Pertunjukan Rakyat antar kecamatan  yang digelar Dinas Kominfo Kota Malang berakhir pada (11/4), Acara yang dibuka Drs H Sutiaji  Wakil  Walikota Malang ini pada hari Kamis 9/4 berharap seni pertunjukan ludruk  senantiasa dikembangkan dan terus berkreasi dalam seni budaya nasional sebab pada jaman dahulu kesenian ludruk selalu menjadi sarana penyebarluasan informasi.
Dan pada acara yang di gelar Dinas Kominfo Kota Malang ini tidak hanya penampilan ludruk dari 5 (lima) kecamatan saja ada juga penampilan dari bintang tamu Riri KDI yang didatangkan langsung dari Kota Gudeg (Yogyakarta) dan juga pameran TIK dari perwakilan kampus maupun SMA, SMK yang ada di Kota Malang tak ketinggalan Juga KIM kota malang yang juga binaan dari Dinas Kominfo ikut serta meramaikan pameran dengan menampilkan produk-produk unggulan yang ada di Kelurahan masing-masing disini yang ikut serta dalam pameran adalah KIM Bijak, Kim Purwantoro dan juga KIM Bumiayu.

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementrian Kominfo, Freddy H Tulung juga hadir dalam acara tersebut  dan ikut serta dalam Dialog interaktif tentang “Penguatan Identitas Diri Bangsa melalui Semangat The New Asian African Strategic Partnership” yang di narasumberi oleh Ramli Sa’ud, mantan Dubes Indonesia untuk negara Ethiopia, dan Sutiadji Wakil Walikota Malang.

hadiah

Setelah acara dialog interaktif selesai dilanjutkan dengan penyerahan Hadiah uang pembinaan, Piagam Penghargaan dan trophy.

Untuk penampil terbaik I (Satu) jatuh pada “Sanggar Sardulo Joyo” perwakilan dari Kecamatan Sukun yang dipimpin oleh Bapak Bambang Supriyadi,

Penampil terbaik II (Dua) jatuh pada “Sanggar Kembang Blimbing” perwakilan dari Kecamatan Klojen yang dipimpin oleh Ki Dandung,

Penampil terbaik III (Tiga) jatuh pada “Sanggar Sapu Jagad Bintang Kaharuman” perwakilan dari Kecamatan Lowokwaru yang dipimpin oleh Ki Ardhi,

Penampil terbaik IV (Empat) jatuh pada “Sanggar Wahyu Sekar Budoyo” perwakilan dari Kecamatan Lowokwaru yang dipimpin oleh Bapak Bambang Suharsono,

Penampil terbaik V (Lima) jatuh pada “Sanggar Telaga Budaya” perwakilan dari Kecamatan Lowokwaru yang dipimpin oleh Bapak Sangat.

Dan untuk penampilan terbaik I (Satu) akan mewakili Kota Malang dalam acara pekan Informasi Jawa Timur di Kota Nganjuk pada tanggal 21-24 April 2015.

FK METRA “BAGRA” Dikukuhkan Dihadapan Masyarakat Kota Malang

Kamis sore (9/4) bertempat di Mall Olympic Garden (MOG) yang merupakan pusat perbelanjaan terbesar di kota Malang, dihadapan khalayak masyarakat kota Malang yang rame memadati menyaksikan pembukaan Festival Pertura Antar Kecamatan, dikukuhkan pengurus FK Metra “BAGRA” yang merupakan Forum Komunikasi Media Tradisional Kota Malang Periode 2015-2018.

Selanjutnya >>

Indonesia Membangun Sistem Menuju Masyarakat Informasi

Melihat kemajuan tehnologi yang begitu luar biasa, sangat diapresiasi kepada bapak Menteri Kominfo RI, Bpk. Rudi Antara tentang komitmen beliau utamanya terkait insfrastruktur yang di miliki masyarakat yaitu berupa HP yang Forgi ( HP keluaran terbaru) ada fitur muatan lokal. Disamping itu juga disampaikan bahwa ada beberapa program yang kurang berhasil, sehingga kedepan diharapkan adanya sebuah usulan dari bawah atau BotomUp yang sangat di harapkan. Mencermati hal tersebut, yayasan Rayhan ‘Izzatrurrahman  menggagas suatu konsep usuan “Indonesia harus Membangun Sistem untuk menuju Masyarakat Informasi

Selajutnya >>

Dialog Interaktif Melalui Media Pertunjukan Rakyat “Penguatan Identitas Bangsa Melalui Semangat The New Asian African Strategic Partnership”

backdrop Untuk mensukseskan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 sekaligus memperingati 10 tahunnya wajah baru KAA yakni The New Asian African Stategic Partnership, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang dan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Dirjen IKP-Kemenkominfo RI) menggelar acara dialog interaktif melalui media Pertunjukkan Kesenian Rakyat dengan tema Sosialisasi Penguatan Identitas Diri Bangsa melalui Semangat The New Asian African Stategic Partnership” yang akan digelar pada Sabtu (11 April 2015) mendatang di pusat perbelanjaan Mall Olympic Garden (MOG).

Kegiatan ini bertujuan untuk untuk menggugah, menumbuhkan, membangun, dan memupuk semangat percaya diri masyarakat Indonesia dalam menghadapi kerja sama stategis melalui tiga agenda utama The New Asian African Strategic Partnership. Selain itu, memberikan pemahaman dan menyebarluaskan program-program pembangunan Pemerintah terkait Nawacita, Revolusi Mental dan The New Asian African Strategic Partnership kepada masyarakat.

Dialog interiaktif ini akan semakin berbobot dengan hadirnya nara sumber yang merupakan orang-orang hebat di Indonesia yang ahli dibidangnya, yakni Bpk. Freddy H.Tulung (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo RI), serta Bpk. Ramli Saud (Mantan Dubes Indonesia untuk negara Utopia).

Tak hanya itu, acara dialog interaktif yang akan digelar di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Malang yakni Mall Olympic Garden (MOG) ini pun akan semakin meriah dengan hadirnya bintang tamu dari artis ibu kota yakni Riri KDI. Juga GRATIS Terbuka Untuk Masyarakat….   (bagra)

undanganundangan-belakang